Sabtu, 17 Desember 2011

DeMaM

Demam adalah suatu bagian penting dari
mekanisme pertahanan tubuh melawan infeksi.

Kebanyakan bakteri dan virus yang menyebabkan
infeksi pada manusia hidup subur pada suhu 37 derajat C.

Meningkatnya suhu tubuh beberapa derajat dapat membantu tubuh melawan infeksi. Demam akan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh untuk membuat lebih banyak sel darah putih, membuat lebih banyak antibodi dan membuat lebih banyak zat-zat lain untuk melawan infeksi.

Suhu tubuh normal bervariasi tergantung masing-masing orang, usia dan aktivitas. Rata-rata suhu tubuh normal adalah 37 derajat C. Suhu tubuh kita biasanya paling tinggi pada sore hari.

Suhu tubuh dapat meningkat disebabkan oleh aktivitas fisik, emosi yang kuat, makan, berpakaian tebal, obat-obatan, suhu kamar yang panas, dan
kelembaban yang tinggi. Ini terutama pada anak-anak.

Suhu tubuh orang dewasa kurang bervariasi. Tetapi pada seorang wanita siklus menstruasi dapat meningkatkan suhu tubuh satu derajat atau lebih.

Apa yang terjadi pada tubuh kita pada saat demam?

Yang mengatur suhu tubuh kita adalah hipotalamus yang terletak di otak.
Hipotalamus ini berperan sebagai thermostat. Thermostat adalah alat untuk menyetel suhu seperti yang terdapat pada AC.

Hipotalamus kita mengetahui berapa suhu tubuh kita yang seharusnya dan akan mengirim pesan ke tubuh kita untuk menjaga suhu tersebut tetap stabil. Pada saat kuman masuk ke tubuh dan
membuat kita sakit, mereka seringkali menyebabkan beberapa zat kimiawi tertentu beredar dalam darah kita dan mencapai hipotalamus.

Pada saat hipotalamus tahu bahwa ada kuman, maka secara otomatis akan mengeset thermostat
tubuh kita lebih tinggi. Misalnya suhu tubuh kita harusnya 37 derajat C, thermostat akan berkata bahwa karena ada kuman maka suhu tubuh kita
harusnya 38,9 derajat C.

Kenapa hipotalamus memberitahu tubuh kita untuk mengubah ke suhu tubuh yang lebih tinggi?
Ternyata dengan suhu tubuh yang lebih tinggi adalah cara tubuh kita berperang melawan kuman dan membuat tubuh kita menjadi tempat yang tidak nyaman bagi kuman.

Setelah hipotalamus mengeset suhu baru untuk tubuh kita, maka tubuh kita akan bereaksi dan mulai melakukan pemanasan.
Jadi setelah hipotalamus mengeset pada suhu 38,9 derajat C misalnya, maka suhu tubuh kita yang tadinya 37 derajat C, oleh tubuh kita akan dinaikkan menjadi 38,9 derajat C.
Pada saat tubuh menuju ke suhu baru kita akan merasa menggigil. Kita dapat pula merasa sangat dingin meskipun ruangan tidak dingin dan bahkan meskipun kita sudah memakai baju tebal dan selimut. Jika tubuh sudah mencapai suhu barunya, katakanlah 38,9 derajat C maka kita tidak akan merasa dingin lagi.
Setelah penyebab yang menimbulkan demam lenyap, maka hipotalamus akan mengeset semuanya kembali seperti sediakala. Pada saat obat untuk radang tenggorokan kita sudah mulai bekerja misalnya, maka suhu tubuh kita akan mulai turun dan kembali ke normal. Kita akan
merasa hangat dan perlu melepaskan panas yang berlebihan yang masih ada di tubuh. Kita akan berkeringat dan ingin memakai pakairan yang lebih tipis.

Demam bukan suatu penyakit. Jauh dari sebagai musuh, demam adalah suatu bagian penting dari pertahanan tubuh kita melawan infeksi. Banyak bayi dan anak-anak menjadi demam tinggi oleh penyakit-penyakit virus ringan.

Jadi demam memberitahukan kepada kita bahwa suatu peperangan mungkin sedang terjadi di
dalam tubuh kita, demam berperang untuk kita, bukan untuk melawan kita. Banyak bakteri dan virus yang menyebabkan infeksi pada manusia hidup subur pada suhu 37 derajat C.

Meningkatkan suhu tubuh beberapa derajat dapat membantu tubuh memenangkan pertempuran melawan bakteri dan virus tadi. Selain itu demam akan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh untuk membuat lebih banyak sel
darah putih, antibodi dan zat-zat lain untuk
melawan infeksi.

Fever Phobia

Banyak orangtua takut bahwa demam akan menyebabkan kerusakan otak.
Kerusakan otak dari demam umumnya tidak akan terjadi kecuali demam melebihi 42 derajat C. Kebanyakan orangtua juga takut bahwa demam yang tidak diobati akan semakin tinggi dan semakin tinggi.

Demam yang tidak diobati yangdisebabkan oleh infeksi jarang yang melebihi 40,6 derajat C kecuali anak tersebut diberikan pakaian yang berlebihan atau terjebak dalam suatu tempat yang panas.

Thermostat di otak akan menghentikan demam agar tidak melebihi 41,1 derajat C. Beberapa orangtua takut bahwa demam akan menyebabkan kejang. Bagi kebanyakan anak-anak, demam tidak menyebabkan kejang. Tetapi kejang demam memang dapat terjadi pada
beberapa anak. Sekali seorang anak diketahui pernah menderita kejang demam sederhana maka kita harus mencegah agar anak tersebut jangan sampai demam tinggi.

Pada umumnya kejang demam sederhana hanya berlangsung singkat tanpa efek jangka panjang. Meskipun infeksi adalah penyebab umum dari demam, akan tetapi demam mempunyai daftar penyebab lain yang cukup panjang, termasuk racun, kanker, dan penyakit-penyakit autoimun.

Heatstroke atau hyperthermia tidak sama dengan demam, oleh karena peningkatan suhu tubuh yang terjadi bukan disebabkan hipotalamus
menaikkan set pointnya. Ini dapat terjadi akibat berolahraga terlalu lelah tanpa minum yang cukup atau terpapar dengan lingkungan yang panas, dan bisa juga disebabkan oleh beberapa obat-obatan tertentu.

Hyperthermia dapat membahayakan jiwa. Demam yang tidak dapat dijelaskan yang berlangsung selama beberapa hari atau beberapa minggu disebut dokter sebagai FUO (fever of undetermined origin). Kebanyakan disebabkan oleh suatu infeksi yang tersembunyi.

Penyebab Umum:

- Infeksi virus dan bakteri;
- Flu dan masuk angin;
- Radang tenggorokan; Infeksi telinga Diare disebabkan bakterial atau diare
disebabkan virus. Bronkitis akut, Infeksi saluran kencing Infeksi saluran pernafasan atas (seperti
amandel, radang faring atau radang
laring) Obat-obatan tertentu Kadang-kadang disebabkan oleh
masalah-masalah yang lebih serius
seperti pneumonia, radang usus buntu,
TBC, dan radang selaput otak. Demam dapat terjadi pada bayi yang
diberi baju berlebihan pada musim
panas atau pada lingkungan yang
panas. Penyebab-penyebab lain: penyakit
rheumatoid, penyakit otoimun, Juvenile
rheumatoid arthritis, Lupus
erythematosus, Periarteritis nodosa,
infeksi HIV dan AIDS, Inflammatory
bowel disease, Regional enteritis, Ulcerative colitis, Kanker, Leukemia,
Neuroblastoma, penyakit Hodgkin,
Non-Hodgkin's lymphoma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar