Sabtu, 26 November 2011

The Animals in The Holy Book Al-Quran (hewan'' dalam Al-Qur'an)

Tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."(QS. Al-Baqarah, 2:32)


si SEMUT yang hebat



Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari";
QS. Al-Naml:18

Mengapa semut dipilih untuk diabadikan di dalam Al-Quran yang diketahui sebagai mukjizat terbesar sekaligus petunjuk bagi umat manusia sampai akhir zaman ? Mengapa bukan hewan lain seperti belalang, cacing, kecoa, orong-orong, atau yang lainnya? Apa kelebihan semut dibandingkan dengan hewan-hewan lain ? Atau, ada apa dengan semut ? Cara untuk menjawab pertanyaan ini tidak lain adalah penelitian lapangan laboratorium.

Jawabnya juga sudah dikuak oleh para ilmuwan di luar Islam. Majalah Reader Digest yang terbit pada akhir dasawarsa 1970-an pernah menguraikan panjang lebar keistimewaan semut dibandingkan dengan hewan-hewan lainnya.

Pertama, komunitas semut mempunyai sistem atau struktur kemasyarakatan lengkap dengan pembagian tugasnya.

Kedua, masyarakat semut mengenal sistem peperangan kolektif. Artinya, kelompok semut tertentu yang dipimpin seekor ratu semut dapat berperang dengan komunitas semut yang dipimpin oleh ratu lainnya. Hewan lain umumnya bertarung individu-individu.

Ketiga, semut mengenal sistem perbudakan. Telur sebagai harta benda utama dari pihak semut yang kalah perang akan dikuasai dan diangkut oleh pihak semut pemenang. Telur-telur ini akan dijaga sampai menetas dan bayi semut ini akan dijadikan budak-budak mereka yang menang.

Keempat, semut mengenal sistem peternakan. Pada daun pohon jambu, mangga, rambutan, atau lainnya kadang terdapat jamur putih lembut. Di sana ada hewan kecil berwarna putih yang menghasilkan cairan manis. Semut tahu, hewan ini malas berpindah karena itu semut membantu memindahkannya ke tempat baru jika lahan di sekitar itu telah mulai tandus dan setelah semut memerah cairannya setiap periode waktu tertentu. Sampai saat ini, belum diketahui hewan lain yang mengenal sistem perbudakan dan peternakan.

Kelima, semut mengenal sistem navigasi yang baik.

Apakah hanya itu ? Wallahu a'lam. Manusia baru menyibak rahasia dan keistimewaan semut sebanyak itu. Sifat-sifat dan keistimewaan lain harus diselidiki lebih lanjut melalui riset lapangan dan laboratorium yang terancang, terjadwal, bahkan terukur.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar